AGAMAKU AGAMAKU AGAMAMU AGAMAMU
Yorry Balobahani
September 23, 2014
0 Comments
assalamuallaikum , salam sejahtera bagi kita semua, om swastiastu.
kali ini gue mau membahas tentang sebuah agama , tapi dikemas dalam bentuk yang simple dan tidak terlalu luas. karena gue tau ketika membahas agama, dari jaman firaun bangun pyramid sampe sekarang itu nggak akan pernah abis jadi gue mau meringkas nya seringan mungkin.
sebenernya banyak mendefinisikan tentang agama itu , ada yang bilang agama itu sebagai anutan, pacuan atau pedoman hidup.
dan gue percaya setiap mahluk yang memiliki otak kiri dan otak kanan berhak memeluk agama sesuai kepercayaan nya.
jujur gue adalah anak yang terlahir bukan dari keluarga muslim, saat lahir ayah gue nggak adzan di telinga gue, saat kecil gue nggak disuruh untuk belajar ngaji dengan lampu petromak ala remang remang syahdu.
ayah dan ibu gue sudah disatukan oleh agama kristen, mereka disahkan di sebuah gereja kecil di jakarta utara, mereka menikah, lalu melahirkan anak kedua yaitu gue.
seperti anak anak lainya, ketika sudah mulai mengetahui dunia luar kita harus tau harus kemana tujuan kita.
banyak pengalaman yang gue sering denger, contohnya . ketika gue bertanya ke seorang teman gue,
" lo kenapa jadi muslim ? kok nggak meluk agama lain ? " jawaban nya simple, " gue muslim karena ikut orang tua gue, orang tua gue kan muslim jadi gue harus ikut mereka.
atau ada juga yang bilang " gue muslim karena waktu kecil gue liat kedua orang tua saat sholat, jadinya gue pun muslim sekarang "
menurut definisi kecil gue, kita termasuk generasi pengikut, kita nggak punya hak akses bebas untuk memeluk agama saat kecil , kita harus mengikuti arus dimana di kapal itu ada 2 nahkoda hebat yaitu ayah dan ibu yang siap membawa lo ke lautan luas.
gue pun sama waktu kecil juga seperti itu, gue termasuk generasi pengikut, setiap minggu gue harus pergi ke gereja, saat malam gue harus sembahyang.
tapi saat itu tiba tiba dunia gue mulai berubah, dulu saat berdoa tangan gue tertutup sekarang tangan gue terbuka, dulu gue nyanyikan pujian sekarang gue harus melafalkan huruf arab dengan nada yang halus, dulu makan kue nastar sekarang makan ketupat dan opor ayam.
dan sekarang seorang anak kecil cantik yang lahir dari rahim istri gue tercinta berhak memilih hak akses dalam kepercayaan nya, karena gue nggak mau menjadi seorang yang egois.
karena gue percaya saat kita meninggal nanti, bukan orang tua , anak , saudara yang menemani nanti tetapi kita sendiri. kita sendiri yang menentukan kearah mana yang kita percaya.
tapi dengan tulisan ini gue nggak memojokan salah satu agama tertentu, karena gue percaya semua agama mengajarkan hal yang baik kepada umatnya.
mau lo islam, kristen , katholik, hindu atau budha itu urusan internal lo dengan sang pencipta, jangan menyombongkan seberapa tinggi ilmu agama lo, seberapa sering lo berinteraksi dengan tuhan lo lalu itu menjadi tolak ukur lo mejadi orang yang taat agama. tetapi sebagai seorang yang beragama berbuat baiklah dengan sekitar, berteman lah dengan perbedaan, hargai setiap kepercayaan masing masing, karena itu alasan pencipta menciptakan sebuah pelangi lalu belajar dari situ :)